Selasa, 28 Desember 2010




Sejarah, Letak dan Luas Kawasan

Sebelum tahun 1928, AH. LOEDEBOER seorang pemburu kebangsaan Belanda memiliki daerah Konsesi perkebunan di Labuhan Merak dan Gunung Mesigit. Beliau telah menaruh perhatian bahwa Baluran mempunyai nilai penting untuk perlindungan satwa mamalia besar. Pada tahun 1930 KW. DAMMERMAN yang menjabat sebagai Direktur Kebun Raya Bogor mengusulkan perlunya Baluran ditunjuk sebagai hutan lindung. Pada tahun 1937, Gubernur Jenderal Hindia Belanda menetapkan Baluran sebagai Suaka Margasatwa dengan ketetapan GB. No. 9 tanggal 25 September 1937 Stbl. 1937 No. 544. Selanjutnya ditetapkan kembali oleh Menteri Pertanian dan Agraria RI dengan Surat Keputusan Nomor. SK/II/1962 tanggal 11 Mei 1962. Pada tanggal 6 Maret 1980 bertepatan dengan hari Strategi Pelestarian se-Dunia, Suaka Margasatwa Baluran oleh menteri Pertanian diumumkan sebagai Taman Nasional.
 Kawasan TN Baluran terletak di Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur dengan batas-batas wilayah sebelah utara Selat Madura, sebelah timur Selat Bali, sebelah selatan Sungai Bajulmati, Desa Wonorejo dan sebelah barat Sungai Klokoran, Desa Sumberanyar.
 Berdasarkan SK. Menteri Kehutanan No. 279/Kpts.-VI/1997 tanggal 23 Mei 1997 kawasan TN Baluran seluas 25.000 Ha. Sesuai dengan peruntukkannya luas kawasan tersebut dibagi menjadi beberapa zona berdasarkan SK. Dirjen PKA No. 187/Kpts./DJ-V/1999 tanggal 13 Desember 1999 yang terdiri dari: zona inti seluas 12.000 Ha, zona rimba seluas 5.537 ha (perairan = 1.063 Ha dan daratan = 4.574 Ha), zona pemanfaatan intensif dengan luas 800 Ha, zona pemanfaatan khusus dengan luas 5.780 Ha, dan zona rehabilitasi seluas 783 Ha. lihat peta
 
Iklim
Menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson kawasan TN Baluran beriklim kering tipe F dengan temperatur berkisar antara 27,2ºC-30,9º C, kelembaban udara 77 %, kecepatan angin 7 nots dan arah angin sangat dipengaruhi oleh arus angin tenggara yang kuat. Musim hujan pada bulan November-April, sedangkan musim kemarau pada bulan April-Oktober dengan curah hujan tertinggi pada bulan Desember-Januari. Namun secara faktual, perkiraan tersebut sering berubah sesuai dengan kondisi global yang mempengaruhi.
 
Geologi dan Tanah
Secara geologi TN Baluran memiliki dua jenis golongan tanah, yaitu tanah pegunungan yang terdiri dari jenis tanah aluvial dan tanah vulkanik, serta tanah dasar laut yang terbatas hanya pada dataran pasir sepanjang pantai daerah-daerah hutan mangrove. Tanah yang berwarna hitam yang meliputi luas kira-kira setengah dari luas daratan rendah, ditumbuhi rumput savana. Daerah ini merupakan daerah yang sangat subur, serta membantu keanekaragaman kekayaan makanan bagi jenis satwa pemakan rumput.
 
Hidrologi
TN Baluran mempunyai tata air radial, terdapat sungai-sungai besar termasuk sungai Kacip yang mengalir dari kawah menuju Pantai Labuhan Merak, Sungai Klokoran dan Sungai Bajulmati yang menjadi batas TN Baluran di bagian Barat dan Selatan. Banyak dasar sungai yang berisi air selama musim penghujan yang pendek, akan tetapi banyak air yang meresap melalui abu vulkanik yang berpori-pori sampai mencapai lapisan lava yang keras di bawah tanah dan keluar lagi pada permukaan tanah sebagai mata air -mata air pada sumber air di daerah pantai (Popongan, Kelor, Bama, Mesigit, Bilik, Gatal, Semiang dan Kepuh), daerah kaki bukit (sumber air Talpat), pada daerah ujung pantai (teluk Air Tawar) dan air laut (dekat Tanjung Sedano). Pada musim hujan, tanah yang hitam sedikit sekali dapat ditembus air dan air mengalir di permukaan tanah, membentuk banyak kubangan (terutama di sebelah selatan daerah yang menghubungkan Talpat dengan Bama). Pada musim kemarau air tanah di permukaan tanah menjadi sangat terbatas dan persediaan air pada beberapa mata air tersebut menjadi berkurang.
 
Aksesibilitas
Aksesibilitas ke dan dari Taman Nasional Baluran dapat dikatakan sangat lancar, ini disebabkan adanya jalan raya lintas propinsi yang menghubungkan Pulau Bali dan Banyuwangi dengan Surabaya yang melintasi kawasan Taman Nasional Baluran. Dengan demikian Taman Nasional Baluran dapat dijangkau dengan kendaraan darat dari berbagai kota-kota penting disekitarnya (dapat dilihat pada tabel). lihat peta


No.
Route
Jarak (KM)
Jenis
Kondisi
Waktu(menit)
1
Batangan - Bekol
12
Aspal
Rusak
30
2
Bekol – Bama
3
Aspal
Rusak
10
3
Bekol – Kramat
1
Jalan Berbatu
Rusak
20
4
Kramat – Talpat
3
Jalan Berbatu
Rusak
40
5
Bama – Kelor – Kalitopo
3
Jalan Trail
Rusak
40
6
Sumberanyar – Lab. Merak
12
Jalan Berbatu
Rusak
60
7
Batangan – Karangtekok
23
Aspal
Baik
35
8
Surabaya – Batangan
255
Hotmix
Baik
300
9
Situbondo – Batangan
60
Hotmix
Baik
60
10
Banyuwangi – Batangan
35
Hotmix
Baik
40
11
Denpasar – Gilimanuk
125
Aspal
Baik
180
12
Gilimanuk – Ketapang
7
Laut
-
45
13
Ketapang – Batangan
27
Hotmix
Baik
30